Tabloid PULSA

Saturday, April 27, 2013

Teror GONDORUWO


Waktu itu malam jumat kliwon, sekitar jam 10 malam, tahun 2006 ( bulan dan tanggalnya saya lupa), kejadian janggal tepat di rumah novi, saat novi dan keluarganya berkumpul di ruang keluarga sambil nonton televisi, tiba-tiba lampu berkedip-kedip seperti lampu disko, “mah, lampunya kenapa tuh, kok kedip-kedip terus ya?” kata novi pada mamahnya, dan mamahnya hanya bilang “nggak tau”, dan tiba-tiba lampu mati, hingga suasana jadi gelap gulita, karena bukan hanya satu yang mati, tapi lampu satu rumah itu mati. 

Novi mencoba menengok keluar rumah, untuk memastikan mati lampu satu desa atau hanya rumah dia yang mati, ternyata memang semua rumah itu mati lampu. Dan keadaan satu desa itu menjadi semakin mencekam. Yah waktu itu keadaan desa sedang kacau-kacaunya, karena ada isu-isu maling yang suka bacok orang. Mamahnya novi saat itu berniat untuk ke warung membeli lilin, karena lilin di rumah sudah habis, tapi novi mencegahnya karena warung sudah tutup kalau sudah jam 10 malam. 

Angin di luar rumah bertiup kencang, terasa dingin, menambah suasana semakin tak karuan. Semua pohon seakan bergoyang-goyang tertiup angin, suaranya mendesir keras, membuat bulu kuduk semakin merinding. “mah, kok serem banget ya malam ini, bulu kuduk novi merinding nih mah.” Kata novi. Oh iya, ayah novi sudah tidak ada alias sudah almarhum, meninggal satu tahun sebelumnya. (menurut isu nya, meninggal tak wajar, entah benar atau tidak, ayah novi meninggal karena ulah makhluk ghoib, ckckckkck bergaya ala mbah subur). Jadi waktu itu novi hanya tinggal bersama adik dan ibunya saja. “bener nih nov, malam ini aneh banget. Udah kita semua masuk kamar mamah, takut ada apa-apa”. Kata mamah nya novi. Perasaan novi sudah tidak karuan, mengingat malam itu malam jumat kliwon, tepat malam purnama juga. 

Krosakk,,,,, bukkk… seperti suara kelapa jatuh. Tapi di sekitar rumah novi tidak ada pohon kelapa. Ada juga agak jauh sekitar 50 meter dari rumah novi (depan rumah saya). Krosakkkk….. krosakk…… suara itu terus berulang-ulang, novi pun sedikit ketakutan. Dan sebelum masuk ke kamar ibu nya, tiba-tiba…
AAAAAAAA……. Mmamaaaahhhh ada setaannnn…. !!!! 
Terdengar suara anak laki-laki kecil menjerit, dia adik novi namanya Riko,, bergegas novi dan mama nya menuju sumber suara, di dekat kamar mandi. Di ditemukannya riko sedang menangis di pojok dekat kamar mandi. “ada apa nak? Kok nangis,,, kamu lihat apa?” kata mamahnya sambil memeluk riko yang masih umur 7 tahun. Riko nangis sejadi-jadinya, karena ketakutan melihat sosok makhluk gaib yang menyeramkan. Saat itu, riko berjalan menuju kamar mandi, karena kebelet pipis, sesudah pipis, riko ingin langsung ke kamar mamahnya, karena keadaan gelap, riko berjalan pelan-pelan takut terjatuh, namun tiba-tiba dia melihat sosok bertubuh besar, tinggi, bermata merah menyala, muka dan tubuhnya tidak terlihat begitu jelas, hanya mata yang merah menyala seperti lampu bohlam yang di cat warna merah, bulat besar lebih dari kepalan tangan, mata itu melototi si riko, dan mulutnya yang lebar dan bertaring panjang itu menyeringai, membuat riko bergidik dan menjerit ketakutan.

Riko kemudian dibawa oleh mamahnya ke kamar. Dan kamarpun di kunci dari dalam, riko pun diberi minum segelas air putih yang dibacakan surat al-fatihah oleh ibu nya. Dan riko pun berhenti menangis dan tertidur. Kini hanya novi dan mamahnya saja yang masih melek, berjaga-jaga takut terjadi apa-apa. Sambil berdoa membaca ayat-ayat alquran yang dihafal, ibunya menyuruh si novi agar tidak keluar dari kamar menemani ibunya dan riko sampai lampu nyala kembali. 

Sayup-sayup terdengar suara orang tertawa dari luar, semakin lama semakin jelas suaranya. HAHAHAHAHAHAHA….. suara itu seperti suara orang yang bertubuh besar dan terdengar lantang mengerikan, seperti suara Makhluk hijau besar ( buto ijo) , namun entah siapa. Suara itu terdengar berisik, dan menyeramkan, dan tiba-tiba suara cekikikan kuntilanak tepat di belakang kamar mamahnya novi,, tepat di belakang kamarnya mamah novi itu lahan kosong dan terdapat sumur yang katanya ada penghuninya. 

Bukan hanya suara buto dan kunti saja yang terdengar, namun suara longlongan anjing yang seram juga terdengar, namun agak jauh dari rumah si novi. Ibu dan novi pun lanjut membaca ayat-ayat quran untuk berjaga, rasa takut novi pun semakin bergejolak, tak henti-hentinya dia menyebut asma Allah,, subhanallah-subhanallah.. saking takut nya dia. Dan mamahnya novi pun sontak karena agak marah diganggu, dia ngucap, “jangan ganggu kami, kami tidak pernah mengganggu kalian, jadi berhenti lah mengganggu anak-anak saya!! Pergi sana” lalu mamahnya novi membacakan ayat kursi sekeras mungkin, dan berulang-ulang hingga lampu pun menyala kembali… suara-suara tawa itu sudah menghilang tak didengar lagi. Suasana menjadi tenang kembali. Novi pun ikut tertidur lelap karena merasa lelah….
Read more »»  

Tuesday, February 5, 2013

Misteri Rumah kost di jogja Bag. 3 #2



MALAM YANG PANJANG


Setelah sekian lama mengalami berbagai macam hal mistis di rumah kost itu (lihatMisteri Rumah kost di jogja Bag. 3 #1). Aku dan Asdy kini menemukan jawabannya.  Bermula ketika Aku dan Asdy pulang dari Malioboro, sekitar jam 11 malam. waktu itu aku dan Asdy sedang beristirahat  karena capek, dan pada saat itu, Rumah kost dalam keadaan sepi. Mas Arul entah lagi keluar kemana. Mas-masyang satunya lagi sedang pulang. Hanya kami berdua.

Sayup-sayup suara angin di luar terdengar begitu kencang, “ada yang aneh nih pasti” pikirku. Dan benar saja, tiba-tiba dari suara kejauhan terdengar suara , krincing… krincing… krincing…… seperti suara krincingan(bell mini) yang sering di pake kereta kuda. Aku pikir itu adalah tukang sate, tapi aneh, di jalan depan kost ini belum pernah aku lihat tukang sate lewat. Ahh… positif thinking aja pikirku.

“As, kamu mau sate gak? “ tanya ku,, “enggak ah”, kata si asdy, mungkin si asdy sudah merasa atau sudah tau. Karena penasaran itu tukkang sate apa bukan, aku niatkan untuk keluar dan melihat. Dari jauh sudah terdengar suara langkah kaki kuda sedang berlari. Dan sebelum aku keluar karena penasaran dengan suara itu, asdy sudah keluar duluan.

Whuuzzzz….. angin begitu dingin dan menghembus kencang. Asdy keluar, tapi tak lama dia langsung balik lagi meloncat ke kamar, “jangan keluar Abhu!” bentaknya.. “lah kenapa?” tanyaku heran…
“Lu gak denger suara apa tadi?” tanya dia…”iya sih dikit dengernya,”
“tau gak itu suara apa? Itu suara kuda lari tau gak… jangan coba-coba keluar sampe suara itu hilang” kata si Asdy, dia menjelaskan apa yang telah dilihatnya tadi. Dia melihat kuda berwarna hitam, tetapi tidak membawa kereta, hanya kuda saja. Dan kuda itu berlari sangat kencang sekali melewati depan rumah kost kami dari arah utara ke arah selatan, matanya merah menyala, di kepalanya seperti ada mahkota, sosoknya seperti kuda siluman. Dia enjelaskan detail sosok kuda hitam itu, mengerikan sekali. Aku mencoba menengok lewat jendela, tapi sosok itu sudah tidak ada. Lari jauh entah kemana. Padahal di ujung jalan depan rumah kost ku itu buntu. Tertutup gerbang. “memang bener-bener kuda siluman” pikirku.

Karena takut kami langsung tidur begitu saja dengan lampu yang masih menyala hingga keesokan harinya.

Kejadian seram  itu tidak berhenti hingga beberapa malam berikutnya, yang membuat bulukuduk tak berhenti merinding . tiga hari setelah malam itu, tepat malam jumat.  Aku sedang ngobrol sama si Asdy di luar kamar, tiba-tiba ada sosok hitam bersayap terbang dari bawah ke atas genteng rumah kost kami. Tepat di depan kami. Asdi langsung kaget, dan aku pun merasakan udara yang begitu cepat melaju ke atas, meski tidak melihat sosok itu aku hanya bisa merasakan, hanya asdy yang melihat. “apa itu tadi As” tanyaku. “setan Bhu” kata dia….

Lalu dari arah utara, tepat di atas genteng kandang ayam yang berada disamping rumah kost.  Sosok makhluk mengerikan berwujud kuntilanak berdiri diatasnya, wajahnya mengerikan, rusak seperti meleleh karena terbakar, matanya melotot hitam seperti tak memiliki bola mata, sangat mengerikan sekali.  Bulu kuduk ku sampai merinding, dan pikiranku menjadi tidak karuan, “Bhu, kamu liat ga?” tanya si Asdy, “enggak” kataku, lalu bwuussshh….. tiba-tiba mataku seperti tersihir, sehingga aku melihat sosok itu, merinding tak terhingga,, pandangan kosong yang mengerikan.. makhluk yang sangat mengerikan, tidak kalah mengerikannya dengan makhluk sosok hitam yang dulu pernah ku jumpai di pohon kersem belakang StellaDuce.  Aku berusaha memalingkan pandanganku dari makhluk itu, aku masuk, dan Asdy pun ikut masuk..

Belum selesai disitu saja, dua sosok makhluk lagi muncul, namun hanya Asdy yang melihatnya. Sosok hitam besar sedang duduk du atas pohon beringin yang berada di belakang stella duce, posisinya tepat menghadap kearah rumah kost kami, ternyata makhluk hitam itu adalah makhluk yang pernah ku temui di pohon kersem. Lalu satu makhluk lagi, sperti sosok kentilanak juga, berdiri di atas tiang yang tidak jauh dari kost kami (sebelah selatan ) , lalu makhluk itu terbang ke gedung Stella Duce dan kembali mengamati kami. Malam pun semakin mencekam, ketika salah satu makhluk itu tertawa mengerikan, suara tawa kuntilanak. Entah kuntilanak yang mana Yang tertawa.  Kami tidak berani melihat keluar kamar. Pintu kamar kami kunci rapat, gorden jendela kami tutup juga karena kami saking tautnya di satroni 3 makhluk halus sekaligus. Dan kemudian salah satu kuntilanak itu mendekat ke kamar, berdiri di depan kamar kami.

Bulukuduk tak henti berdiri, suara tawa itu membuat kami semakin ketakutan. Lalu kami pun melantunkan ayat-ayat Alquran yang kami hafal. Lalu aku ingat ayat lanjutan ayat kursi (Albaqarah : 225 )  yang kujadika Dzikir, suara itu masih terdengar melengking, lalu sayup-sayup terdengar suara angin kencang di luar. Dan suara tawa kuntilanak itu sudah tidak ada, sentah pergi kemana mereka, kami tidak tau.

Malam selanjutnya (malam sabtu) kami keluar,  dan seperti ada yang mengikuti di belakang, ternyata salahsatu kuntilanak tersebut. dan  kuntilanak itu berasal dari kost-kostan cewek yang berada di samping masjid al-ikhlas. Setelah tanya ke temanu ku ternyata memang benar, di kostan itu dihuni makhluk berwujud kuntilanak. Dulu beberapa tahun yang lalu sekitar 2009 (kalau tidak salah) kostan itu dipakai sebagai kost-kostan cowok.  Dan sosok kuntilanak itu sering mengganggu setiap laki-laki yang tinggal di kost itu. Dan terkadang memperihatkan sosoknya. Karena ketakutan, satu-persatu laki-laki yang menyewa kamar kost itu berhenti ngekost di situ. Dan sekarang kost-kostan itu jadi kost-kostan cewek.

Yang membuat Rumah kost ku menjadi semakin angker ternyata adalah makhluk-makhluk dari luar, bukan asli penghuni rumah kost tersebut. karena penghuni asli rumahkost itu hanya sekali menampakkan dirinya. Dan memang, penghuni rumah kost itu adalah Nenek-nenek, juga seorang kakek.  Mungkin mereka menampakkan wujudnya hanya ingin memberi tahu saja, atau hanya ingin kenal saja .  yang sering jahil adalah makhluk dari luar, seperti kuntilanak dari kost putri yang suka main ke rumah kost kami, penghuni gedung stella duce yang lampunya selalu mati tiap malam, genderuwo dari beringin, dan satu lagi dari arah selatan kostan, tidak tau tepatnya dimana. Rumah kost itu menjadi tempat mainnya mereka. Terutama 2 sosok kunti itu. Karena suka jika melihat cowok sendirian di kamar kost. Makanya mereka betah main di rumah kost kami dan mengganggu kami. Sekilas kesimpulan kami mengenai rumah kost yang kami tempati itu.

Beberapa minggu sebelum aku pindah ke rumah kakak ku di bantul, ada sesuatu yang selalu mengganjal pikiranku. Tentang sosok yang memang tidak suka keberadaan kami berdua.
Sore itu (entah aku lupa harinya) saat menjelang maghrib, sekitar jam 5 sore. Kami berdua baru selesai sholat ashar, sedikit telat. Ada sosok makhluk perempuan mendekati kami. Asdy lah yang melihatnya, karena aku tidak memiliki kemampuan melihat makhluk gaib.

Makhluk itu datang, mewujudkan dirinya sebagai sosok seorang perempuan berambut panjang, dan giginya bertaring, dan hanya kepala dan leher saja yang muncul, tanpa badan. sepertinya bukan makhluk baik-baik. Dia mengajak bicara si Asdy,  kira-kira seperti ini katanya “Kalian harus pergi dari sini, tinggalkan tempat ini kalau kalian mau selamat!!!” dengan nada agak marah kepada kami berdua.  Lalu pandangan Asdy dibawa kelam nya makhluk itu, Asdy melihat kalau makhluk tersebut berasal dari suatu tempat. Letaknya berada di sebelah selatan kost. (letaknya berada di sekitar gang masuk ke perumahan yang paling dekat dengan Mall Galeria , gang yang melewati pemakaman). Kira-kira dari situlah makhluk itu datang. Dan sepertinya makhluk itu ada yang menyegel tubuhnya (dikurung disuatu tempat). Entah dimana itu. Setelah asdy kembali sadar. Kemudian dia menceritakannya padaku.

Daripada kenapa-kenapa, aku ceritakan saja sama orang tua ku, lalu menurut orang tua ku , aku harus pindah dari rumah kost itu. Dan aku kemudian putuskan untuk tinggal di rumah kakak ku yang di bantul. Temanku si Asdy pun kemudian pulang setelah seminggu peristiwa itu terjadi.

Hingga kini aku tidak tau lagi kabar rumah kost itu. Entah makhluk itu mengganggu yang lain juga, atau hanya kami berdua saja. Aku tak tau sampai sekarang, dan memang tak mau tau lagi akan rumah kost yang pernah aku singgahi tersebut.

Selesai.....

Read more »»  

Misteri rumah kost di jogja bag. 3 #1


Lama setelah temanku Oji pulang ke kampung halaman (lihat Bagian 2), aku menjalani hari-hari yang penuh misteri di rumah kost ini. Seperti biasa, setiap malam selalu terdengar gemercik air di kamar mandi bawah. Kamar mandi kost ku ini tepat berada di bawah kamarku.  Jadi tak heran jika ada orang yang sedang mandi selalu terdengar dari kamar kost ku.

Hari yang begitu cerah dan panas, membuatku gerah berada di dalam kamar. Aku keluar dari kamar dan duduk di kursi teras depan kamar Mas Adi (nama samaran) – teman satu kost yang menempati kamar sebelah kamarku. Saat itu Mas Adi tidak sedang di kost, hanya Mas Arul (teman kost yang menempati kamar paling ujung utara) dan aku saja yang ada di kost.  Kami berdua berbincang-bincang, ngobrol sana-sini hingga akhirnya beralih ke topik tentang rumah kost ini. Awalnya aku menceritakan kejadian ku saat di ganggu nenek-nenek ketika aku tidur beberapa bulan yang lalu. Dan menceritakan kalu setiap malam aku selalu mendengar air gemercik dari bak mandi, seperti ada yang sedang mainan air, kadang seperti orang mandi.

“Aku juga pernah ngalamin mas” kata si Arul. “ngalamin gimana mas? Di ganggu setan?” tanyaku,  “ngganggu sih nggak mas, Cuma diliatin doang”, lalu si Arul menceritakan kepadaku apa yang telah di alaminya. Dia bercerita kalau dia pernah melihat sosok kakek-kakek sedang duduk di kursi tepat di depan kamar dia. Hanya saja kakek-kakek itu tembus pandang alias transparan, wajahnya pucat pasi. Waktu itu dia sedang sendirian di rumah kost malam-malam sekitar jam 00.30. tak ada siapapun di sekitar kost, biasanya tukang bakso selalu lewat, saat itu tak ada satupun yang lewat. Si Arul sekujur tubuhnya langsung merinding melihat kakek-kakek itu. Dia langsung mengunci pintu kamar dan tidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, mungkin karena mas Arul saking ketakutan saat itu.

Singkat cerita,  pada Bulan Maret 2012 kemarin, temanku bernama Asdy dari Bandung, main ke Jogja. Niatnya dia hanya liburan di jogja beberapa minggu saja, namun karena keluarganya itu pergi ke Surabaya, dia di Jogja sampai keluarganya pulang (sekitar 2 bulan). Pertama kali dia masuk ke rumah kost yang ku tempati ini, dia merasa aneh sekali. “Bhu, kok kostan lu seram amat ya ?”. aku mengiyakan, dan kemudian menceritakan apa yang pernah ku alami di kostan ini. “hati-hati Bhu kalau sendirian di kost ini.” Kata Asdy, dan aku mengangguk saja.

Seminggu setelah Asdy datang ke Jogja, tepatnya malam jum’at. Asdy kelihatan terlalu capek, karena siang harinya aku ajak keliling Malioboro. “Bhu, gua merasa gak enak nih malem ini. Lu ntar keluar gak ?” tanya si Asdy.
“iya, gua tar mau ke warnet, tapi ntar agak malem. “ jawabku, waktu itu aku berencana untuk ke warnet. “gua ikut ya Bhu, lu jangan tinggalin gua. Tapi gua mau tidur dulu bentar” ujar si Asdy. Dan aku mengiyakan, lalu si asdy mulai beranjak tidur dan pulas. Waktu sudah menunjukkah jam 11 malam, aku siap-siap untuk pergi ke warnet, namun tak lupa pesan si asdy untuk segera di bangunkan kalau mau pergi ke warnet. Karena dia rencananya mau ikut ke warnet.  Lalu aku bangunkan si Asdy, hemmm… agak susah membangunkan si Asdy, berkali-kali dia ku bangunkan, tapi tak mau bangun juga. Yasudahlah,,,  pikirku mungkin Asdy sangan capek sehingga tidurnya nyenyak seekali dan susah dibangunkan. Tanpa pikir panjang aku bergegas berangkat ke warnet, meski dengan perasaan tidak enak meninggalkan Asdy sendirian. 

Setelah pulang dari warnet, aku mampir ke Indomaret di jalan sagan membeli makanan , untuk di kostan.  Setelah itu aku langsung pulang, karena ada perasaan tidak enak sejak di warnet tadi. Sesampainya di kost, aku langsung masuk ke kamar, saat aku membuka kamar yang tidak aku kunci, tiba-tiba Asdy langsung kaget, Astaghfirullah!!!!... ucapan itu keluar begitu saja dari mulut si Asdy karena saking kagetnya saat aku membuka pintu.

“Bhu!! Lu ini, ngagetin gua aja. Gua kira lu nenek-nenek tadi!” kata dia sambil marah-marah.”Lu itu ya Bhu, disuruh bangunin gua, malah ditinggalsendirian di kamar. “ tambahnya lagi.

“iya maaf,,, eh?  maksudnya nenek-nenek katamu tadi itu apa sih?” tanyaku kebingungan. “tadi itu pas kamu pergi ke warnet, nenek-nenek yang kamu ceritakan itu dateng kesini… “ cerita si asdy. Ketika aku berada di warnet tadi, si Asdy melihat Nenek-nenek seprti apa yang ku ihat beberapa bulan lalu itu datang ke kamar. Nenek itu membuka pintu kamarku yang tidak ku kunci, dan saat itu Asdy sedang ngelilir (melek sebentar) dan dia melihat sosok nenek tersebut berada di depan pintu kamarku menatap Asdy, karena ketakutan, Asdy munutup mukanya dengan bantal, dan hanya melihat nenek itu dari celah bantal yang menutupi mukanya. Hanya saja nenek itu tidak mendekati, hanya berdiri lalu pergi lagi, dan pintu kembali di tutup, bersamaan dengan itu aku pulang ke kost, belum sampai 5 menit setelah nenek itu pergi, aku sampai di kost dan membuka pintu kamar. Karena itulah si Asdy sangat kaget ketika aku membuka pintu.

Saat asdy sedang cerita, tiba-tiba dia menyuruh ku menutup pintu. “Bhu! Tutup pintu!” ujarnya dengan nada sedikit membentak. “ada apa As?” tanyaku.  “Lu itu pulang dari warnet sama siapa si??” tanya dia membuatku heran dan bingung. “maksudmu apa sidh As? Gua kan dari tadi sendirian pulangnya… “ jawabku. Namun kata asdy lain lagi, ternyata si Asdy juga melihat kalau di atas gedung asrama putri stelladuce ada sosok perempuan berbaju putih dan berambut panjang berdiri di atas genteng  gedung itu, sejajar lurus dengan pintu kamarku.  Semenjak aku datang, dia melihat sosok itu terus berdiri dan mengawasiku. Ternyata sosok itu adalah kuntilanak, yang mengikutiku sejak aku pulang dari warnet.

Asdy adalah temanku waktu aku kerja di bandung (kerja sebelum kuliah). Dia adalah seorang Indigo. Semenjak kecil dia sudah bisa melihat bangsa makhluk halus. Percaya atau tidak, si Asdy memiliki 9 jin penjaga (khodam) semenjak dia lahir. Dan semua jin itu mirip seperti kembaran Asdy. Si Asdy selalu dijaga oleh 9 jin itu. Entah apa sebabnya dia punya penjaga, yang ku tau dari asdy, kalau penjaga itu pemberian Almarhum kakeknya. Dan dari Asdy lah aku belajar banyak mengenai hal-hal mistis. Dan membantuku mencari penyebab rumah kost ini  menjadi semakin angker.


Read more »»  

Wednesday, January 30, 2013

Misteri Rumah Kost di Jogja Bag. 2


Beberapa minggu kemudian setelah kejadian itu (lihat ceritabagian 1) Aku beserta teman satu kamar ku selalu mnegalami kejadian-kejadian aneh. Terkadang terdengar suara orang nyanyi-nyanyi di kamar mandi  pada malam hari sekitar jam 2 ketika tidak ada orang di rumah kost, pernah ada yang mengetuk pintu namun tak ada orang di luar , hanya ada bayangan hitam di lantai (seperti bayangan seorang laki-laki).  Kadang ada yang menyapu di bawah, ruang garasi motor yang menyatu dengan kamar mandi.

Suatu ketika, saat kami baru pulang dari warnet di sagan,  sekitar jam 1 malam. aku dan Oji bertemu dengan sosok yang menakutkan. Kejadian ini selalu terngiang dalam benakku setiap kali aku melewati jalan yang sama saat bertemu sosok tadi. Waktu itu, aku dan Oji pulang dari warnet melewati jalan kecil yang memang menjadi jalan utama untuk masuk ke permuahan, dan satu-satunya jalan yang ada di situ. Saat kami baru memasuki gapura depan jalan kecil, hawa dingin mulai terasa sangat aneh dan anyep (sebutan jawa untuk udara lembap).  Jalan sudah sangat sepi sekali, entah kenapa bisa sepi, padahal meski sudah jam 2 malam, anak-anak kost sekitar situ masih berkeliaran. Tapi kali ini tidak, sepi sekali, Burjo pun tutup.

Berrrrrrr…. Angin berhembus sangat dingin, membuat bulu kuduk kami berdiri,, “Bhu,, hati-hati bhu,” sahut si Oji. “emang ada apa Ji?” tanyaku, aku ingat kalau Oji adalah orang yang bisa merasakan kehadiran makhluk halus, dulu dia pernah belajar ilmu supranatural di salahsatu Perguruan Pencak Silat di daerah kami waktu SMA.  “seperti ada sesuatu yang mengintai dari pohon kersem sana” dia menunjuk pohon kersem yang ada di pinggir jembatan sungai kecil belakang Asrama putri Stella Duce, beberapa meter dari kami, dan akan kami lewati pula. “terus gimana ji? Masa kita lewatnya muter Ji? Kan jauh…” tuturku. “ya mau gimana lagi Bhu lah wong ini jalan satu-satunya yang paling deket dan selalu kita lewatin tiap hari” ujar Oji. Benar kata oji, mau gak mau kita lewatin jembatan kecil itu. Jalannya gelap, tak pernah dikasih lampu oleh warga, padahal hanya bersebelahan dengan rumahnya.

Beberapa  menit kemudian tibalah kami melewati jembatan kecil itu. Kejutan tak terduga pun dimulai, “Bhu, tunggu.. “kata Oji. “Kenapa Ji?” tanyaku…
“kepalaku sakit Ji,  aduuhh.. “ aku bingung, aku harus bagaimana, sepertinya Oji merasakan sakut yang sangat hebat di kepalanya, di menunduk, jongkok karena kesakitan, aku panik, sangat sangat panik, sesaat aku ingat kalau Oji pun dapat merasakan energi negatif dan positif dari suatu makhluk gaib, jika kepala Oji sakit seperti di tekan  dan seperti ada udara yang menekannya, maka disitu lah oji merasakan hawa negatif, namun jika hawa itu positif, oji hanya merasakan hawa hangat dan nyaman.  Semakin keras tingkat kesakitannya semakin kuat hawa negatifnya, itu yang dirasakan Oji. Dan saat itu Oji merasa begitu tertekan hebat,, berarti hawa negatifnya terlalu besar. “Ji? Kamu tidak apa-apa kan ji? “ tanyaku gemetar. Aku berusaha setenang mungkin, membaca ayat-ayat Al-Quran,  dan ayat kursi . “Lanjutannya Bhu!! Lanjutan ayat kursi!!” pintanya.  Dan aku menuruti kata-kata Oji, aku membaca satu ayat lanjutan ayat kursi. Dan….

Wuzzzzz… tiupan angin semakin kencang,  sebagian angin seperti mengusap tengkuk leherku, sehingga bulu kudukku semakin berdiri, dan aku bergemetaran. Sementara si Oji merasakan kesakitan, aku terus membaca ayat itu berulang-ulang.  Namun seolah-olah ada sesuatu yang menarik kepalaku untuk menengok ke belakang, arah pohon kersem itu.  Subhanallah,, Ketakutanku semakin menjadi-jadi, sehingga aku tak bisa berbuat apapun, seperti ada yang  mengekang tubuhku, tak bisa digerakkan sedikit pun, saat aku menatap sosok yang sangat mengerikan, Bertubuh besar dan tinggi, Hitam dan berbulu lebat menyelimuti tubuhnya, taring yang amat mengerikan, seperti taring binatang buas yang ganas, matanya melotot kearahku, menatap tajam mataku. Sinar merah menyala dari kedua matanya itu seakan-akan ingin sekali menghipnotisku dan memangsaku, namun satu hal yang ku ketahui kalau makhluk sebangsa jin itu tidak bisa membunuh manusia atau memangsa manusia. badanku mulai gemetar hebat, saat aku sadar kalu dia adalah sosok Gondoruwo yang kata warga adalah sosok penghuni pohon bambu yang berada tidak jauh  dari pohon kersem, sekitar 10 meter dari pohon kersem.

HaHaHa… makhluk itu tertawa mengerikan, namun tiba-tiba makhluk itu lenyap dari pandanganku, ketika ada sorotan lampu motor dari arah gapura. Alhamdulillah selamat pikirku… dan si Oji pun sudah tidak merasakan sakit lagi di kepalanya, hanya saja sedilit pusing katanya. Dan kami melanjutkan jalan untuk pulang ke kost. Namun  motor itu tiba-tiba berhenti didepan kami, mungkin karena melihat kami jalan sedikit sempoyongan. “kenapa mas? Kok jalannya sempoyongan gitu?” tanya dia, mungkin mengira kami habis mabuk. “gak mas, gak apa-apa, temenku merasa pusing saja mas. “ kataku. “bener mas tidak apa-apa? Biar saya bantu mas,” sahut orang yang mengendaai motor tadi. Sepertinya orang itu tau apa yang baru saja kami alami. “hati-hati mas kalau lewat sini, setidaknya berdoa, atau berdehem saja” kata orang itu. “iya mas” kataku. Lalu mas itu membantu kami, dan mengantarkan kami pulang ke kost.

Kami sangat berterimakasih dengan orang tersebut karena sudah mengantar kami pulang, meski tidak jauh dari lokasi kejadian tadi. Beberapa bulan kami lalui dengan berbagai kejadian aneh disekitar rumah kost kami.  Namun hal itu membuat kami terbiasa dengan keanehan di sekitar rumah itu. Hingga pada suatu hari,  di bulan desember 2011, kemaren.  Temanku si Oji, lulus dari universitas. Wisuda. Dan dia pulang ke kampung halaman. Tinggal aku sendirian di kamar kost, dan di temani oleh anak-anak kost saja yang kadang tidak setiap hari ada di kost.

Karena sudah biasa mengalami hal aneh, dan sendirian, aku kembali berani keluar malam lagi. Terkadang ke warnet untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, sampai jam 3 malam, dan kadang kalau merasa lagi takut, aku pulang saat adzan subuh.  Sampai suatu ketika, aku menemukan jawaban tentang misteri Rumah Kost ku ini.
Bersambung……

Tunggu kisah selanjutnya  di www.unek2misteri.blogspot.com
Read more »»  

Monday, January 28, 2013

Misteri Rumah Kost di jogja - Bagian 1

Masjid Al-ikhlas Samirono dekat Kost
Misteri.... ya, begitu banyak misteri yang ku alami di Jogja tempatku menuntut ilmu. salahsatunya ialah ketika aku tinggal di kost yang terkenal angker oleh warga sekitar. bermula ketika aku pindah dari kost yang lama di daerah Jalan selokan mataram ke tempat kos baru ku ini yang berada di daerah Samirono, Depok, Seleman, Yogyakarta. tepatnya berdekatan dengan Asrama Putri stelladuce  Bangunan kost ku ini seakan terlihat seperti bangunan di jaman belanda. sehingga wajar dibilang angker oleh warga. rumah kost yang terdiri dari dua tingkat lantai, 4 kamar kost di atas, dan di bawah 2 kamar kontrakan untuk pasutri, 2 kamar mandi yang tergabung dengan garasi motor untuk anak kost. setiap kamar menghadap ke barat langsung berhadapan dengan udara bebas, sehingga membuat sejuk kamar kost setiap pagi. Alasanku memilih tempat ini karena murah, dan kost yang lama juga sudah habis kontraknya, apalagi di kost lama tarif kost akan dinaikkan, jadi terpaksa pindah saja. di kost baru ku ini satu kamar ngekost berdua dengan teman sedaerahku, Oji namanya (samaran). si Oji lah yang mengusulkan untuk tinggal di kos ini.

Satu bulan aku menempati kost, tidak ada kejadian-kejadian aneh yang ku alami. Namun keganjilan mulai terjadi setelah aku mudik lebaran 2011 kemarin. satu minggu setelah aku kembali dari kampung, tepat malam kamis. dan saat itu pula rumah kost dalam keadaan kosong, hanya aku dan oji saja, itu juga kita sekamar. teman-teman kost yang lain belum pada balik. malam itu entah apa yang terjadi dengan ku yang biasanya begadang sampai larut malam, dan baru bisa tidur sekitar jam 2 pagi. namun kali ini aku merasa lelah sekali, padahal siangnya aku tidak ada aktivitas apapun, tapi entah lah aku merasa mataku terlalu berat, sangat dan sangat ngantuk. sekitar jam 9 malam aku membaringkan tubuhku di tempat tidur, "tumben kamu Bhu, jam segini udah ngantuk" celetuk si Oji yang asik membaca buku di samping tempat tidurku. aku hanya mengangguk saja karena saking ngantuknya. "aneh" tambah si Oji temanku itu. aku mulai memejamkan mataku, entah si Oji ngomong apa pun aku tak dengar. langsung pulas tidurku. 

beberapa menit kemudian, aku dikagetkan oleh suara pintu ku yang terbuka secara tiba-tiba seperti ada yang mendobrak. Brakkk....!!! sekejap aku langsung membuka mataku. aku duduk melihat pintu kamarku yang sudah terbuka. aku pikir itu adalah Oji yang keluar buru-buru. dan aku lihat memang Oji tidak ada di kamar, tapi aku merasa aneh, aku seperti tidak berada di kamarku sendiri. ya, ini sangat aneh sekali, aku berada di ruangan yang mirip sekali dengan kamarku, "kamar siapa ini?,, bukankah tadi aku tidur di kamarku?" pikirku dalam hati. ku amati keadaan kamar ini, kamar dengan cat warna putih kumuh, dengan jendela dan pintu yang sama persis dengan kamarku, dan terdapat satu tempat tidur yang terbuat dari besi, seperti tempat tidur jaman dahulu, dengan kelambu putih yang menyelimuti tempat tidur itu. "aku ini dimana ya?" pikirku sekali lagi. kalau ini kamarku, tapi kok tidak ada barang-barangku. tiba-tiba....

Srekk ... srekk ... srekk.... terdengar langkah kaki seperti di seret-seret di tangga, seakan-akan suara itu mendekat ke kamar ini. perasaanku mulai takut, tapi aku penasaran juga dengan suara tadi, ku beranikan diri untuk menengok keluar, ku beranjak dari tempat tidurku dan berjalan kearah pintu. dan aku sontak dikagetkan sosok seorang nenek paruh baya, yang tiba-tiba saja muncul di depan pintu kamar. nenek itu  memakai kebaya putih, rambutnya yang putih itu terurai tak teratur. perasaan kaget setengah mati ketika aku tatap mata nenek itu, begitu menyeramkan, matanya melotot tajam kearahku seakan dia marah padaku. entah lah rupa nenek itu begitu menakutkan, wajah keriput pucat dan seperti terdapat cacar dimukanya itu membuatku takut hingga aku gemetar. dalam hati aku berdoa, dan membaca tasbih dan ayat kursi yang kuhapal. 

belumlah selesai aku membaca ayat kursi, sosok nenek itu mendekat ke arahku, aku bingung mau lari ke mana, dan aku terjatuh di sebelah tempat tidurku yang menghadap ke arah tempat tidur kuno itu. tak sempat aku berdiri lagi, nenek itu sedah berada di depanku, dan tiba-tiba dia mencengkram ubun-ubun ku, hingga aku kesakitan. "aaargh,, tolong hentikan nek" aku menjerit se jadi-jadinya, "udah... stoopp.. " teriakku sambil memegangi tangan nenek itu yang mencengkram ubun-ubunku. sesaat aku merasa lemas, tak bisa berbuat apa-apa, nafasku tersendat-sendat seakan aku kehabisan udara. disaat itu pula cengkraman nenek itu semakin keras, hingga membuatku semakin sangat kesakitan dan tak bisa berbuat apa-apa, hanya Allah yang ku ingat, aku berdoa dalam hatiku, dan berdzikir, "Allahuakbar... Allahuakbar... " dzikirku dalam hati, hingga mulutku mampu tuk berdzikir dan menyebut asma Allah.

ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR!!! aku berteriak menyebut asma Allah.. sekeras mungkin aku berteriak, Allahu akbar...!!! nenek itu langsung melepaskan cengkramannya dan terpental, namun badanku sudah terlalu lemas, entah apa yang diserapnya dari ubun-ubunku. aku terus saja berdzikir,,, nenek itu berdiri lagi dan kembali mau mendekat kearahku, namun sebelum nenek itu mendekat, tanganku seakan ada yang menarik, dan aku tak bisa melepaskan tarikan itu. sontak aku melafalkan ALLAHU AKBAR dengan begitu kerasnya, hingga aku duduk dan terbangun. keadaan berubah normal kembali.

ternyata yang menarik tanganku adalah Oji. aku terbangun karena tanganku ditarik oji hingga aku terduduk dan sadar. Allahuakbar.. Allahuakbar... aku masih saja melafalkan asma Allah meski sudah sadar, dan nafasku masih tersendat-sendat seperti habis lari 100 Km bolak balik, "ini bhu, minum dulu," kata Oji, sambil  mumbimbingku untuk minum, karena aku masih dalam keadaan lemas. aku masih saja melafalkan asma-Nya, dan perlahan nafas dan tenagaku mulai kembali setabil, serta tanganku pun bisa di gerakkan kembali. 

Aku besandar di tembok sambir mengatur nafas, "kamu kenapa, Abhu berteriak-teriak Allahuakbar gitu?" tanya si Oji, aku hanya menggeleng saja, tak mau ku ceritakan, "ya sudah , kamu tidur lagi saja" ujarnya. "Nggak, aku begadang saja,, kamu jangan tidur Ji," kataku menolak, "ya sudah, tapi ceritakan apa yang terjadi". aku hanya mengangguk. kemudia aku memberi tau dia apa yang ku alami tadi.

"oh gitu toh , Bhu?" sahutn oji, "pantesan... kamu teriak-teriak, aku pikir kamu kenapa. tapi ada yang aneh Bhu sama kamu," kata dia. "apa yang aneh Ji?" tanyaku. " tadi kamu tidur matanya melek, " .... "hah melek?" 
"iya... udah gitu, kamu komat-kamit entah baca apa enggak jelas, aku heran sama kamu bhu, aku bangunin tapi kamu gak bangun-bangun bhu, cuma mata kamu melek kaya orang gak tidur." ujar dia tentang keadaan ku saat tadi. "ah masa sih?" aku kaget,, kok bisa... "iya, Bhu, nah pas kamu teriak Allahuakbar gitu aku bangunin kamu, tarik tangn kamu biar bangun, tapi berat banget bhu, beneran seperti ada yang nahan kamu." katanya meyakinkanku. tak terasa kami berbincang-bincang, terdengar kumandang adzan subuh. kami pun beranjak untuk shalat subuh di masjid samirono. Alhamdulillah, aku selamat.. kalau tidak ada oji yang membangunkanku, entah apa yang terjadi padaku, mungkin aku tak akan bangun selamanya. namun syukur alhamdulillah Allah menyelamatkan ku melalui Oji.

mentari telah memancarkan sinar paginya, aku dan Oji kini tenang, dan mulai untuk tidur sejenak sebelum meakukan aktifitas di siang hari. 

to be continue.....
Read more »»  

Sunday, January 13, 2013

Semalaman di gangguin hantu di Jogja



perempatan selokan mataram - wahidhasyim dekat kos 
Saya biasa di panggil "Abhu", ini adalah pengalaman mistis pertamaku di jogja,, saya mengalami kejadian ini tepatnya awal masuk smester 2 (2011 kemaren),  kejadian yang begitu aneh dan lumayan menakutkan, waktu itu saya ngekost di Jl. Amarta, nomor 00(saya samarin ya nomernya) pringgolayan, sleman yogyakarta. Kejadiannya tepat malam jum’at, jam 02:00 malam,, saya ingat betul kejadian ini sunggu mengerikan bagi saya, waktu itu lagi sering-seringnya keluar malam,, sudah 1 minggu saya begadang,, maklum saya pengidap insomnia hehe,, saat lagi asik-asiknya ngerjain tugas kuliah tiba-tiba saya ngerasa lapar banget, mungkin karena kebanyakan mikir kali ya jadi nguras tenaga juga hahhahha, jadi saya keluar  pergi ke warung burjo (sebutan warung kecil penjual bubur kacang ijo 24 jam) di deket kost-kostan , ya sekitar 50 meter lah dari kost-kostan, meski warung bubur kacang ijo alias burjo tapi gak Cuma bubur kacang ijo yang dijual, nasi telor sama nasi sarden juga dijual sebagai ciri khas burjo, so saya pesen deh nasi telor dan makan disitu,, selesai makan saya langsung ke warnet mau googling referensi buat tugas (mau lanjutin garap tugas ceritanya), tapi karena duit di dompet udah tipis, saya pergi ke ATM dulu,,  saya kalo pergi kemana-mana Cuma pake sepeda gan, karena ga punya motor juga hehe,, 



Ngontel deh malam-malam menuju ATM Mandiri samping YKPN di Jl. Raya seturan, biar ga muter kejauhan, lewatnya Jalan selokan Mataram, sambil jalan saya dengerin musik memakai headset, tapi kok saya merasa aneh banget malem itu, serasa ada yang ganjil, saya liat sekeliling jalan “kok sepi banget ya? Aneh… biasanya rame” pikir saya.  Iya memang bener banget  ANEH…  biasanya di selokan mataram masih agak rame meski udah malam, soalnya banyak kedai malam disitu. Tapi ini kok sepi amat…. Semua kedai pada tutup. saya jadi ragu mau lanjut ke ATM apa tidak,, “ahh masabodo lah lanjut aja,,,” pikirku. saya santai aja jalan pake sepeda ke arah timur menuju jalan raya seturan.  tidak terasa saya sudah hampir sampai di perempatan YKPN seturan , tapi……… 




“guk.. guk… guk… auuuuuuuuu” terdengar suara longlongan anjing dari kejauhan, duhh menganggu saja , pikirku. Ehhh makin keras suaranya… udah  hampir sampai di perempatan , sekitar 25 meter lagi,, dan saya liat anjing itu yang melonglong menakutkan banget… saya berhenti sejenak di pinggir jalandan mengamati sekeliling ,, ummmm rame kok di jalan ini, apa lagi masih ada orang-orang yang lagi ngobrol ngalor ngidul bercandaan di samping minimarket Circle K yang berada tidak jauh dari saya , tepatnya 10 meter dari perempatan YKPN ke utara dikit, ya kalo dilihat dari posisi saya, tuh minimarket berada di samping saya, hanya saja terhalang sama selokan besar mataram. Nih jalan seturan masih keliatan rame pas jam 2 gitu, tapi anehnya tuh anjing melonglong begitu kerasnya orang-orang  kaya tidak dengar saja, padahal posisi anjingnya dekat banget, sekitar 20 meter dari saya, berada di seberang jalan (sebelah kanan jalan, dan saya sebelah kiri jalan) . deket lah … anehnya lagi setelah saya amatin, tuh anjing menggonggong sambil menghadap ke sebrang perempatan , tepatnya menghadap trotoar kiri jalan sebrang perempatan (menghadap silang, saya di sebelah kiri di barat, anjing berada di kanan sebelah barat 20 meter dari saya tuh anjing menghadap ke  sebelah timur samping kiri) dan disitu saya liat , ternyata ada nenek-nenek make kebaya item, pakaian orang jawa jaman dulu lah,, rambutnya sih di gelung , dan ada yang terurai,, rambutnya putih… itu nenek berdiri di samping pohon kersem , sambil bawa cepon (wadah yang terbuat dari anyaman bambu) kaya orang mau nyebrang jalan tapi diem aja tuh nenek….  Dan anjing tadi gonggongin nenek itu.. saya spontan langsung mrinding,,,, saya baru sadar kalo nenek itu bukan manusia,,  saya langsung bergegas… langsung jalan lewat perempatan tsb. Belok kiri menuju arah YKPN,, otomatis saya ngeliat itu nenek di seberang perempatan pas belok.. hiiiiii tuh nenek mukanya pucat pasi,,, matanya hitam legam banget…. saya ngebut jadinya. Sampai ATM saya berdoa, agar gak diikutin, saya takut banget jadinya, mana tidak ada orang di ATM,, huffft… 




Setelah selsai, saya langsung pulang, ga kepikiran lagi soal warnet & tugas-tugas kuliah, bodo lah pikir saya,  saya lewat jalan kecil atau gang (lebih gede dari gang sih sebenarnya ) tepat di depan ATM YKPN ada gang, saya lewat situ biar ga lewat perempatan tadi yang ada nenek nya…. Bebeapa menit kemudian saya sampai ke jalan selokan mataram lagi dan langsung menuju kost-kostan,, sesampainya di jembatan depan PONPES UII , ehhhhhh kejadian aneh lagi…..




Terdengar suara tangisan cewek awalnya… nah lo,, diikutin deh, pikirku. Sayup-sayup terdengar  seperti jauhh, tapi lama-lama nyaring juga tuh suara,, di depan jembatan ada pohon mangga besar, suaranya tuh cewe dari pohon itu.. saya berhenti sejenak, sambil baca ayat-ayat suci Al-quran yang saya hafal, itu kunti harusnya diem , malah ketawa kenceng pula, saya kesal jadinya,, marah lah saya ,, campur takut,,, saya beranikan diri bilang “Udah stop!! Ga usah ganggu saya! Pergi sana” kata saya marah, tapi gak berani liat ke atas pohon itu, soalnya takut kalo ngeliat wajah seremnya kunti hahhaha…..

Sesaat itu kunti diam,, dan saya langsung cabut, menuju kostan,  yang tidak jauh dari situ, meski bulu kuduk masih merinding , saya coba tetap tenang,, ahhhh untung ada orang di tempat ronda yang ada di deket kostan .. tenang deh jadinya,, 



Sampai kostan saya langsung minum, dan baca istighfar berkali-kali,, ckckkck tuh setan emang ga ada takutnya ama manusia hahhah,, nyata saja belum lama saya sampe di kost, (sekitar jam 3 pagi) saya denger suara gamelan bunyi,,, ada yang nyinden pula, halusss banget suaranya, saya pikir sih radio, tapi terlalu halus suaranya kalo untuk radio, ditambah ada suara krincing-krincing,, sama langkah kaki kuda,, saya kira itu penjual sate, (karena biasanya penjual sate di jogja kalo malem-malem pake suara krincing-krincing) ahhh pikiran saya kacau,,, semalem penuh saya di ganguin,, saya baca-baca doa sebisanya, sampai suara adzan subuh , suara gamelan sama krincing-krincing nya baru hilang secara perlahan…. Ah saya pikir tuh suara radio dari bapak kost. Buat memastikannya saya langsung tanya ke bapak kost soal suara gamelan tersebut, “pak,, semalem bapak dengerin radio ya? “ tanyaku, “ nggak kok ,, smalem ga ada yang nyalain radio,, memangnya kenapa ,mas?” katanya,, “ ngga ,, itu pak smalem saya denger suara gamelan sama orang nyinden, saya pikir itu radio bapak..”,, “ nggak ada kok mas, smalem bapak juga begadang, Cuma ga nyalain radio, malah ga denger tuh suara gamelan”,, kata bapak kost… nah lo.. trus yang semalem itu siapa dong yang mainin gamelan sama yang nyinden? ? ? ckckckkckc untung hari jumat  ga ada jadwal kuliah, jadi tidur deh ampe siang,,, ckckkckckckkc
Read more »»