Tabloid PULSA

Wednesday, January 30, 2013

Misteri Rumah Kost di Jogja Bag. 2


Beberapa minggu kemudian setelah kejadian itu (lihat ceritabagian 1) Aku beserta teman satu kamar ku selalu mnegalami kejadian-kejadian aneh. Terkadang terdengar suara orang nyanyi-nyanyi di kamar mandi  pada malam hari sekitar jam 2 ketika tidak ada orang di rumah kost, pernah ada yang mengetuk pintu namun tak ada orang di luar , hanya ada bayangan hitam di lantai (seperti bayangan seorang laki-laki).  Kadang ada yang menyapu di bawah, ruang garasi motor yang menyatu dengan kamar mandi.

Suatu ketika, saat kami baru pulang dari warnet di sagan,  sekitar jam 1 malam. aku dan Oji bertemu dengan sosok yang menakutkan. Kejadian ini selalu terngiang dalam benakku setiap kali aku melewati jalan yang sama saat bertemu sosok tadi. Waktu itu, aku dan Oji pulang dari warnet melewati jalan kecil yang memang menjadi jalan utama untuk masuk ke permuahan, dan satu-satunya jalan yang ada di situ. Saat kami baru memasuki gapura depan jalan kecil, hawa dingin mulai terasa sangat aneh dan anyep (sebutan jawa untuk udara lembap).  Jalan sudah sangat sepi sekali, entah kenapa bisa sepi, padahal meski sudah jam 2 malam, anak-anak kost sekitar situ masih berkeliaran. Tapi kali ini tidak, sepi sekali, Burjo pun tutup.

Berrrrrrr…. Angin berhembus sangat dingin, membuat bulu kuduk kami berdiri,, “Bhu,, hati-hati bhu,” sahut si Oji. “emang ada apa Ji?” tanyaku, aku ingat kalau Oji adalah orang yang bisa merasakan kehadiran makhluk halus, dulu dia pernah belajar ilmu supranatural di salahsatu Perguruan Pencak Silat di daerah kami waktu SMA.  “seperti ada sesuatu yang mengintai dari pohon kersem sana” dia menunjuk pohon kersem yang ada di pinggir jembatan sungai kecil belakang Asrama putri Stella Duce, beberapa meter dari kami, dan akan kami lewati pula. “terus gimana ji? Masa kita lewatnya muter Ji? Kan jauh…” tuturku. “ya mau gimana lagi Bhu lah wong ini jalan satu-satunya yang paling deket dan selalu kita lewatin tiap hari” ujar Oji. Benar kata oji, mau gak mau kita lewatin jembatan kecil itu. Jalannya gelap, tak pernah dikasih lampu oleh warga, padahal hanya bersebelahan dengan rumahnya.

Beberapa  menit kemudian tibalah kami melewati jembatan kecil itu. Kejutan tak terduga pun dimulai, “Bhu, tunggu.. “kata Oji. “Kenapa Ji?” tanyaku…
“kepalaku sakit Ji,  aduuhh.. “ aku bingung, aku harus bagaimana, sepertinya Oji merasakan sakut yang sangat hebat di kepalanya, di menunduk, jongkok karena kesakitan, aku panik, sangat sangat panik, sesaat aku ingat kalau Oji pun dapat merasakan energi negatif dan positif dari suatu makhluk gaib, jika kepala Oji sakit seperti di tekan  dan seperti ada udara yang menekannya, maka disitu lah oji merasakan hawa negatif, namun jika hawa itu positif, oji hanya merasakan hawa hangat dan nyaman.  Semakin keras tingkat kesakitannya semakin kuat hawa negatifnya, itu yang dirasakan Oji. Dan saat itu Oji merasa begitu tertekan hebat,, berarti hawa negatifnya terlalu besar. “Ji? Kamu tidak apa-apa kan ji? “ tanyaku gemetar. Aku berusaha setenang mungkin, membaca ayat-ayat Al-Quran,  dan ayat kursi . “Lanjutannya Bhu!! Lanjutan ayat kursi!!” pintanya.  Dan aku menuruti kata-kata Oji, aku membaca satu ayat lanjutan ayat kursi. Dan….

Wuzzzzz… tiupan angin semakin kencang,  sebagian angin seperti mengusap tengkuk leherku, sehingga bulu kudukku semakin berdiri, dan aku bergemetaran. Sementara si Oji merasakan kesakitan, aku terus membaca ayat itu berulang-ulang.  Namun seolah-olah ada sesuatu yang menarik kepalaku untuk menengok ke belakang, arah pohon kersem itu.  Subhanallah,, Ketakutanku semakin menjadi-jadi, sehingga aku tak bisa berbuat apapun, seperti ada yang  mengekang tubuhku, tak bisa digerakkan sedikit pun, saat aku menatap sosok yang sangat mengerikan, Bertubuh besar dan tinggi, Hitam dan berbulu lebat menyelimuti tubuhnya, taring yang amat mengerikan, seperti taring binatang buas yang ganas, matanya melotot kearahku, menatap tajam mataku. Sinar merah menyala dari kedua matanya itu seakan-akan ingin sekali menghipnotisku dan memangsaku, namun satu hal yang ku ketahui kalau makhluk sebangsa jin itu tidak bisa membunuh manusia atau memangsa manusia. badanku mulai gemetar hebat, saat aku sadar kalu dia adalah sosok Gondoruwo yang kata warga adalah sosok penghuni pohon bambu yang berada tidak jauh  dari pohon kersem, sekitar 10 meter dari pohon kersem.

HaHaHa… makhluk itu tertawa mengerikan, namun tiba-tiba makhluk itu lenyap dari pandanganku, ketika ada sorotan lampu motor dari arah gapura. Alhamdulillah selamat pikirku… dan si Oji pun sudah tidak merasakan sakit lagi di kepalanya, hanya saja sedilit pusing katanya. Dan kami melanjutkan jalan untuk pulang ke kost. Namun  motor itu tiba-tiba berhenti didepan kami, mungkin karena melihat kami jalan sedikit sempoyongan. “kenapa mas? Kok jalannya sempoyongan gitu?” tanya dia, mungkin mengira kami habis mabuk. “gak mas, gak apa-apa, temenku merasa pusing saja mas. “ kataku. “bener mas tidak apa-apa? Biar saya bantu mas,” sahut orang yang mengendaai motor tadi. Sepertinya orang itu tau apa yang baru saja kami alami. “hati-hati mas kalau lewat sini, setidaknya berdoa, atau berdehem saja” kata orang itu. “iya mas” kataku. Lalu mas itu membantu kami, dan mengantarkan kami pulang ke kost.

Kami sangat berterimakasih dengan orang tersebut karena sudah mengantar kami pulang, meski tidak jauh dari lokasi kejadian tadi. Beberapa bulan kami lalui dengan berbagai kejadian aneh disekitar rumah kost kami.  Namun hal itu membuat kami terbiasa dengan keanehan di sekitar rumah itu. Hingga pada suatu hari,  di bulan desember 2011, kemaren.  Temanku si Oji, lulus dari universitas. Wisuda. Dan dia pulang ke kampung halaman. Tinggal aku sendirian di kamar kost, dan di temani oleh anak-anak kost saja yang kadang tidak setiap hari ada di kost.

Karena sudah biasa mengalami hal aneh, dan sendirian, aku kembali berani keluar malam lagi. Terkadang ke warnet untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, sampai jam 3 malam, dan kadang kalau merasa lagi takut, aku pulang saat adzan subuh.  Sampai suatu ketika, aku menemukan jawaban tentang misteri Rumah Kost ku ini.
Bersambung……

Tunggu kisah selanjutnya  di www.unek2misteri.blogspot.com
Read more »»  

Monday, January 28, 2013

Misteri Rumah Kost di jogja - Bagian 1

Masjid Al-ikhlas Samirono dekat Kost
Misteri.... ya, begitu banyak misteri yang ku alami di Jogja tempatku menuntut ilmu. salahsatunya ialah ketika aku tinggal di kost yang terkenal angker oleh warga sekitar. bermula ketika aku pindah dari kost yang lama di daerah Jalan selokan mataram ke tempat kos baru ku ini yang berada di daerah Samirono, Depok, Seleman, Yogyakarta. tepatnya berdekatan dengan Asrama Putri stelladuce  Bangunan kost ku ini seakan terlihat seperti bangunan di jaman belanda. sehingga wajar dibilang angker oleh warga. rumah kost yang terdiri dari dua tingkat lantai, 4 kamar kost di atas, dan di bawah 2 kamar kontrakan untuk pasutri, 2 kamar mandi yang tergabung dengan garasi motor untuk anak kost. setiap kamar menghadap ke barat langsung berhadapan dengan udara bebas, sehingga membuat sejuk kamar kost setiap pagi. Alasanku memilih tempat ini karena murah, dan kost yang lama juga sudah habis kontraknya, apalagi di kost lama tarif kost akan dinaikkan, jadi terpaksa pindah saja. di kost baru ku ini satu kamar ngekost berdua dengan teman sedaerahku, Oji namanya (samaran). si Oji lah yang mengusulkan untuk tinggal di kos ini.

Satu bulan aku menempati kost, tidak ada kejadian-kejadian aneh yang ku alami. Namun keganjilan mulai terjadi setelah aku mudik lebaran 2011 kemarin. satu minggu setelah aku kembali dari kampung, tepat malam kamis. dan saat itu pula rumah kost dalam keadaan kosong, hanya aku dan oji saja, itu juga kita sekamar. teman-teman kost yang lain belum pada balik. malam itu entah apa yang terjadi dengan ku yang biasanya begadang sampai larut malam, dan baru bisa tidur sekitar jam 2 pagi. namun kali ini aku merasa lelah sekali, padahal siangnya aku tidak ada aktivitas apapun, tapi entah lah aku merasa mataku terlalu berat, sangat dan sangat ngantuk. sekitar jam 9 malam aku membaringkan tubuhku di tempat tidur, "tumben kamu Bhu, jam segini udah ngantuk" celetuk si Oji yang asik membaca buku di samping tempat tidurku. aku hanya mengangguk saja karena saking ngantuknya. "aneh" tambah si Oji temanku itu. aku mulai memejamkan mataku, entah si Oji ngomong apa pun aku tak dengar. langsung pulas tidurku. 

beberapa menit kemudian, aku dikagetkan oleh suara pintu ku yang terbuka secara tiba-tiba seperti ada yang mendobrak. Brakkk....!!! sekejap aku langsung membuka mataku. aku duduk melihat pintu kamarku yang sudah terbuka. aku pikir itu adalah Oji yang keluar buru-buru. dan aku lihat memang Oji tidak ada di kamar, tapi aku merasa aneh, aku seperti tidak berada di kamarku sendiri. ya, ini sangat aneh sekali, aku berada di ruangan yang mirip sekali dengan kamarku, "kamar siapa ini?,, bukankah tadi aku tidur di kamarku?" pikirku dalam hati. ku amati keadaan kamar ini, kamar dengan cat warna putih kumuh, dengan jendela dan pintu yang sama persis dengan kamarku, dan terdapat satu tempat tidur yang terbuat dari besi, seperti tempat tidur jaman dahulu, dengan kelambu putih yang menyelimuti tempat tidur itu. "aku ini dimana ya?" pikirku sekali lagi. kalau ini kamarku, tapi kok tidak ada barang-barangku. tiba-tiba....

Srekk ... srekk ... srekk.... terdengar langkah kaki seperti di seret-seret di tangga, seakan-akan suara itu mendekat ke kamar ini. perasaanku mulai takut, tapi aku penasaran juga dengan suara tadi, ku beranikan diri untuk menengok keluar, ku beranjak dari tempat tidurku dan berjalan kearah pintu. dan aku sontak dikagetkan sosok seorang nenek paruh baya, yang tiba-tiba saja muncul di depan pintu kamar. nenek itu  memakai kebaya putih, rambutnya yang putih itu terurai tak teratur. perasaan kaget setengah mati ketika aku tatap mata nenek itu, begitu menyeramkan, matanya melotot tajam kearahku seakan dia marah padaku. entah lah rupa nenek itu begitu menakutkan, wajah keriput pucat dan seperti terdapat cacar dimukanya itu membuatku takut hingga aku gemetar. dalam hati aku berdoa, dan membaca tasbih dan ayat kursi yang kuhapal. 

belumlah selesai aku membaca ayat kursi, sosok nenek itu mendekat ke arahku, aku bingung mau lari ke mana, dan aku terjatuh di sebelah tempat tidurku yang menghadap ke arah tempat tidur kuno itu. tak sempat aku berdiri lagi, nenek itu sedah berada di depanku, dan tiba-tiba dia mencengkram ubun-ubun ku, hingga aku kesakitan. "aaargh,, tolong hentikan nek" aku menjerit se jadi-jadinya, "udah... stoopp.. " teriakku sambil memegangi tangan nenek itu yang mencengkram ubun-ubunku. sesaat aku merasa lemas, tak bisa berbuat apa-apa, nafasku tersendat-sendat seakan aku kehabisan udara. disaat itu pula cengkraman nenek itu semakin keras, hingga membuatku semakin sangat kesakitan dan tak bisa berbuat apa-apa, hanya Allah yang ku ingat, aku berdoa dalam hatiku, dan berdzikir, "Allahuakbar... Allahuakbar... " dzikirku dalam hati, hingga mulutku mampu tuk berdzikir dan menyebut asma Allah.

ALLAHU AKBAR... ALLAHU AKBAR!!! aku berteriak menyebut asma Allah.. sekeras mungkin aku berteriak, Allahu akbar...!!! nenek itu langsung melepaskan cengkramannya dan terpental, namun badanku sudah terlalu lemas, entah apa yang diserapnya dari ubun-ubunku. aku terus saja berdzikir,,, nenek itu berdiri lagi dan kembali mau mendekat kearahku, namun sebelum nenek itu mendekat, tanganku seakan ada yang menarik, dan aku tak bisa melepaskan tarikan itu. sontak aku melafalkan ALLAHU AKBAR dengan begitu kerasnya, hingga aku duduk dan terbangun. keadaan berubah normal kembali.

ternyata yang menarik tanganku adalah Oji. aku terbangun karena tanganku ditarik oji hingga aku terduduk dan sadar. Allahuakbar.. Allahuakbar... aku masih saja melafalkan asma Allah meski sudah sadar, dan nafasku masih tersendat-sendat seperti habis lari 100 Km bolak balik, "ini bhu, minum dulu," kata Oji, sambil  mumbimbingku untuk minum, karena aku masih dalam keadaan lemas. aku masih saja melafalkan asma-Nya, dan perlahan nafas dan tenagaku mulai kembali setabil, serta tanganku pun bisa di gerakkan kembali. 

Aku besandar di tembok sambir mengatur nafas, "kamu kenapa, Abhu berteriak-teriak Allahuakbar gitu?" tanya si Oji, aku hanya menggeleng saja, tak mau ku ceritakan, "ya sudah , kamu tidur lagi saja" ujarnya. "Nggak, aku begadang saja,, kamu jangan tidur Ji," kataku menolak, "ya sudah, tapi ceritakan apa yang terjadi". aku hanya mengangguk. kemudia aku memberi tau dia apa yang ku alami tadi.

"oh gitu toh , Bhu?" sahutn oji, "pantesan... kamu teriak-teriak, aku pikir kamu kenapa. tapi ada yang aneh Bhu sama kamu," kata dia. "apa yang aneh Ji?" tanyaku. " tadi kamu tidur matanya melek, " .... "hah melek?" 
"iya... udah gitu, kamu komat-kamit entah baca apa enggak jelas, aku heran sama kamu bhu, aku bangunin tapi kamu gak bangun-bangun bhu, cuma mata kamu melek kaya orang gak tidur." ujar dia tentang keadaan ku saat tadi. "ah masa sih?" aku kaget,, kok bisa... "iya, Bhu, nah pas kamu teriak Allahuakbar gitu aku bangunin kamu, tarik tangn kamu biar bangun, tapi berat banget bhu, beneran seperti ada yang nahan kamu." katanya meyakinkanku. tak terasa kami berbincang-bincang, terdengar kumandang adzan subuh. kami pun beranjak untuk shalat subuh di masjid samirono. Alhamdulillah, aku selamat.. kalau tidak ada oji yang membangunkanku, entah apa yang terjadi padaku, mungkin aku tak akan bangun selamanya. namun syukur alhamdulillah Allah menyelamatkan ku melalui Oji.

mentari telah memancarkan sinar paginya, aku dan Oji kini tenang, dan mulai untuk tidur sejenak sebelum meakukan aktifitas di siang hari. 

to be continue.....
Read more »»  

Sunday, January 13, 2013

Semalaman di gangguin hantu di Jogja



perempatan selokan mataram - wahidhasyim dekat kos 
Saya biasa di panggil "Abhu", ini adalah pengalaman mistis pertamaku di jogja,, saya mengalami kejadian ini tepatnya awal masuk smester 2 (2011 kemaren),  kejadian yang begitu aneh dan lumayan menakutkan, waktu itu saya ngekost di Jl. Amarta, nomor 00(saya samarin ya nomernya) pringgolayan, sleman yogyakarta. Kejadiannya tepat malam jum’at, jam 02:00 malam,, saya ingat betul kejadian ini sunggu mengerikan bagi saya, waktu itu lagi sering-seringnya keluar malam,, sudah 1 minggu saya begadang,, maklum saya pengidap insomnia hehe,, saat lagi asik-asiknya ngerjain tugas kuliah tiba-tiba saya ngerasa lapar banget, mungkin karena kebanyakan mikir kali ya jadi nguras tenaga juga hahhahha, jadi saya keluar  pergi ke warung burjo (sebutan warung kecil penjual bubur kacang ijo 24 jam) di deket kost-kostan , ya sekitar 50 meter lah dari kost-kostan, meski warung bubur kacang ijo alias burjo tapi gak Cuma bubur kacang ijo yang dijual, nasi telor sama nasi sarden juga dijual sebagai ciri khas burjo, so saya pesen deh nasi telor dan makan disitu,, selesai makan saya langsung ke warnet mau googling referensi buat tugas (mau lanjutin garap tugas ceritanya), tapi karena duit di dompet udah tipis, saya pergi ke ATM dulu,,  saya kalo pergi kemana-mana Cuma pake sepeda gan, karena ga punya motor juga hehe,, 



Ngontel deh malam-malam menuju ATM Mandiri samping YKPN di Jl. Raya seturan, biar ga muter kejauhan, lewatnya Jalan selokan Mataram, sambil jalan saya dengerin musik memakai headset, tapi kok saya merasa aneh banget malem itu, serasa ada yang ganjil, saya liat sekeliling jalan “kok sepi banget ya? Aneh… biasanya rame” pikir saya.  Iya memang bener banget  ANEH…  biasanya di selokan mataram masih agak rame meski udah malam, soalnya banyak kedai malam disitu. Tapi ini kok sepi amat…. Semua kedai pada tutup. saya jadi ragu mau lanjut ke ATM apa tidak,, “ahh masabodo lah lanjut aja,,,” pikirku. saya santai aja jalan pake sepeda ke arah timur menuju jalan raya seturan.  tidak terasa saya sudah hampir sampai di perempatan YKPN seturan , tapi……… 




“guk.. guk… guk… auuuuuuuuu” terdengar suara longlongan anjing dari kejauhan, duhh menganggu saja , pikirku. Ehhh makin keras suaranya… udah  hampir sampai di perempatan , sekitar 25 meter lagi,, dan saya liat anjing itu yang melonglong menakutkan banget… saya berhenti sejenak di pinggir jalandan mengamati sekeliling ,, ummmm rame kok di jalan ini, apa lagi masih ada orang-orang yang lagi ngobrol ngalor ngidul bercandaan di samping minimarket Circle K yang berada tidak jauh dari saya , tepatnya 10 meter dari perempatan YKPN ke utara dikit, ya kalo dilihat dari posisi saya, tuh minimarket berada di samping saya, hanya saja terhalang sama selokan besar mataram. Nih jalan seturan masih keliatan rame pas jam 2 gitu, tapi anehnya tuh anjing melonglong begitu kerasnya orang-orang  kaya tidak dengar saja, padahal posisi anjingnya dekat banget, sekitar 20 meter dari saya, berada di seberang jalan (sebelah kanan jalan, dan saya sebelah kiri jalan) . deket lah … anehnya lagi setelah saya amatin, tuh anjing menggonggong sambil menghadap ke sebrang perempatan , tepatnya menghadap trotoar kiri jalan sebrang perempatan (menghadap silang, saya di sebelah kiri di barat, anjing berada di kanan sebelah barat 20 meter dari saya tuh anjing menghadap ke  sebelah timur samping kiri) dan disitu saya liat , ternyata ada nenek-nenek make kebaya item, pakaian orang jawa jaman dulu lah,, rambutnya sih di gelung , dan ada yang terurai,, rambutnya putih… itu nenek berdiri di samping pohon kersem , sambil bawa cepon (wadah yang terbuat dari anyaman bambu) kaya orang mau nyebrang jalan tapi diem aja tuh nenek….  Dan anjing tadi gonggongin nenek itu.. saya spontan langsung mrinding,,,, saya baru sadar kalo nenek itu bukan manusia,,  saya langsung bergegas… langsung jalan lewat perempatan tsb. Belok kiri menuju arah YKPN,, otomatis saya ngeliat itu nenek di seberang perempatan pas belok.. hiiiiii tuh nenek mukanya pucat pasi,,, matanya hitam legam banget…. saya ngebut jadinya. Sampai ATM saya berdoa, agar gak diikutin, saya takut banget jadinya, mana tidak ada orang di ATM,, huffft… 




Setelah selsai, saya langsung pulang, ga kepikiran lagi soal warnet & tugas-tugas kuliah, bodo lah pikir saya,  saya lewat jalan kecil atau gang (lebih gede dari gang sih sebenarnya ) tepat di depan ATM YKPN ada gang, saya lewat situ biar ga lewat perempatan tadi yang ada nenek nya…. Bebeapa menit kemudian saya sampai ke jalan selokan mataram lagi dan langsung menuju kost-kostan,, sesampainya di jembatan depan PONPES UII , ehhhhhh kejadian aneh lagi…..




Terdengar suara tangisan cewek awalnya… nah lo,, diikutin deh, pikirku. Sayup-sayup terdengar  seperti jauhh, tapi lama-lama nyaring juga tuh suara,, di depan jembatan ada pohon mangga besar, suaranya tuh cewe dari pohon itu.. saya berhenti sejenak, sambil baca ayat-ayat suci Al-quran yang saya hafal, itu kunti harusnya diem , malah ketawa kenceng pula, saya kesal jadinya,, marah lah saya ,, campur takut,,, saya beranikan diri bilang “Udah stop!! Ga usah ganggu saya! Pergi sana” kata saya marah, tapi gak berani liat ke atas pohon itu, soalnya takut kalo ngeliat wajah seremnya kunti hahhaha…..

Sesaat itu kunti diam,, dan saya langsung cabut, menuju kostan,  yang tidak jauh dari situ, meski bulu kuduk masih merinding , saya coba tetap tenang,, ahhhh untung ada orang di tempat ronda yang ada di deket kostan .. tenang deh jadinya,, 



Sampai kostan saya langsung minum, dan baca istighfar berkali-kali,, ckckkck tuh setan emang ga ada takutnya ama manusia hahhah,, nyata saja belum lama saya sampe di kost, (sekitar jam 3 pagi) saya denger suara gamelan bunyi,,, ada yang nyinden pula, halusss banget suaranya, saya pikir sih radio, tapi terlalu halus suaranya kalo untuk radio, ditambah ada suara krincing-krincing,, sama langkah kaki kuda,, saya kira itu penjual sate, (karena biasanya penjual sate di jogja kalo malem-malem pake suara krincing-krincing) ahhh pikiran saya kacau,,, semalem penuh saya di ganguin,, saya baca-baca doa sebisanya, sampai suara adzan subuh , suara gamelan sama krincing-krincing nya baru hilang secara perlahan…. Ah saya pikir tuh suara radio dari bapak kost. Buat memastikannya saya langsung tanya ke bapak kost soal suara gamelan tersebut, “pak,, semalem bapak dengerin radio ya? “ tanyaku, “ nggak kok ,, smalem ga ada yang nyalain radio,, memangnya kenapa ,mas?” katanya,, “ ngga ,, itu pak smalem saya denger suara gamelan sama orang nyinden, saya pikir itu radio bapak..”,, “ nggak ada kok mas, smalem bapak juga begadang, Cuma ga nyalain radio, malah ga denger tuh suara gamelan”,, kata bapak kost… nah lo.. trus yang semalem itu siapa dong yang mainin gamelan sama yang nyinden? ? ? ckckckkckc untung hari jumat  ga ada jadwal kuliah, jadi tidur deh ampe siang,,, ckckkckckckkc
Read more »»